Dialah Jiwa Kecilku

Dari atas tempat tidur kamarku, aku pun mencoba menatap ke arah pintu luar. Di sana, terlihat olehku seorang wanita separuh baya melihatku dengan pandangan yang begitu menawan. Tak kusadari, Wanita itu mendekatiku perlahan-lahan sembari memanggil-manggil namaku. Mendengar hal itu, aku hanya tertawa dan menepuk-nepuk kedua tanganku. Hingga akhirnya, wanita itu pun behasil meraih tubuhku yang kecil ini dan mencium kedua pipiku.

Nung....ning......nang...ning.....nung. ya, suara inilah yang kudengar dari ucapannya. Aku pun tertawa sembari menggigit-gigit jari tanganku. Entah mengapa, kehadirannya sungguh menghibur diriku. Ketika aku menangis, dia selalu hadir di sampingku. Kini, aku mulai sadar bahwa dialah wanita yang telah berjuang melawan segala penderitaan di dalam diriku. Ya, dengan ucapan yang terbata-bata, aku memanggilnya ma..ma. ya betul sekali dengan ucapan ma...ma, aku selalu memanggilnya. Berkat perjuanganyalah aku bisa hadir di tanah bumi pertiwi ini. Dan kini, aku hanya bisa berkata di dalam hati kecilku “ terima kasih mama atas segala perjuanganmu kepadaku dan hadirlah selalu di dalam diriku “

0 Responses

Posting Komentar