“Merasul Lewat Musik”


“Melatih diri lewat musik” sekilas mendengar hal itu, mungkin bagi kita terasa aneh. Bagaimana bisa menyangkutpautkan sebuah musik dengan pengolahan diri ?. Namun, itulah yang dialami para seminaris Seminari Wacana Bhakti. Mereka secara khusus mendapat pelatihan dalam bermain musik. Setiap seminaris dipilihkan satu instrumen. Tujuannya, agar mereka mampu mengolah makna yang terkandung dalam musik itu sendiri. Hal ini didukung pula dengan adanya sebuah kelompok musik Orchestra di seminari mereka itu. “WBSO” kelompok musik inilah yang menjadi salah satu pendukung para seminaris dalam bermain musik.
Hadirnya WBSO merupakan keuntungan besar bagi para seminaris sendiri. Di sela-sela kesibukan mereka yang cukup padat, mereka bisa merasakan variasi alunan musik orchestra. Namun, hal yang lebih menguntungkan lagi adalah mereka mendapatkan pengajaran tentang musik
langsung dari beberapa musisi professional. Sebut saja bapak Tony Suwandi, Didiek S.S.S, dan Ireng
Maulana. Merekalah yang memberikan pengaruh besar bagi para seminaris dalam bermain musik. Tak disangka bahwa musisi-musisi terkenal seperti mereka masih mau mengabdikan dirinya dalam lingkup seminari. Hal seperti itulah yang dapat disebut sebagai jiwa pelayanan. Walaupun sudah memiliki popularitas yang tinggi, mereka masih tetap bersedia untuk melayani para calon-calon imam ini. Dalam hal ini, melayani itu tidak harus dimulai dari hal-hal yang besar tetapi mulailah dari hal-hal yang kecil. Sebab, Allah tidak menilai besar-kecilnya hal tersebut tetapi menilai ketulusannya.
Penampilan WBSO bukan layaknya sebuah konser musik pada umumnya, tetapi dibalik itu semua ada sebuah tujuan mulia yang tersirat. Kritisnya panggilan di kota Jakarta menjadi salah satu faktor minimnya jumlah imam di KAJ. Melihat hal itu, Seminari Wacana Bhakti yang merupakan satu-satunya seminari di Jakarta, harus berusaha keras mengatasi masalah itu. Oleh karena itulah WBSO didirikan. Kelompok musik inilah yang menjadi alat Seminari Wacana Bhakti untuk menumbuhkan benih-benih panggilan di kota metropolitan seperti Jakarta ini. Alhasil, usaha itu memberikan perubahan yang cukup baik. Berkat usaha tersebutlah, hampir setiap tahun jumlah seminaris yang masuk ke Seminari Wacana Bhakti mengalami peningkatan yang cukup pesat. Hal ini menandakan bahwa hadirnya WBSO mempunyai andil besar dalam perkembangan jumlah calon-calon imam di KAJ.
Dalam hal ini, musik sudah begitu dekat dalam kehidupan para seminaris Seminari Wacana Bhakti. Namun disamping itu semua, pembelajaran tentang musik bukan bertujuan untuk menumbuhkan jiwa musisi dalam diri seminaris, tetapi musik dalam hal ini sebagai pendorong hidup panggilan para seminaris sendiri. “ Musik juga sebagai salah satu alat yang kita gunakan dalam melatih humaniora dalam diri kita”, ujar Rm.Andy selaku pamong musik Seminari Wacana Bhakti. Musik itu bagaikan hembusan angin. Bila dilihat tidaklah terlihat tetapi bila dirasakan akan memberikan kesegaran dan kenyamanan jiwa.
0 Responses

Posting Komentar